PENGGUNAAN OBAT ANALGESIK PADA PASIEN PASCA BEDAH CAESAR BANGSAL ANNISA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

  • Ester Dwi Antari Politeknik Indonusa Surakarta
  • Umi Nafisah Politeknik Indonusa Surakarta
  • Wahyu Sulistyaningsih RS PKU Muhammadiyah Surakarta
Keywords: Analgetik, bedah caesar, persalinan, antipiretik

Abstract

Persalinan dengan metode operasi caesar mengakibatkan terjadinya nyeri lebih tinggi berkisar 27,3% jika dibandingkan pada persalinan normal dengan nyeri berkisar 9%. Penanganan yang sering digunakan untuk menurunkan nyeri post sectio caesarea berupa penanganan farmakologi, untuk menghilangkan nyeri digunakan analgesik yang terbagi menjadi dua golongan yaitu analgesik non narkotik dan analgesik narkotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan obat analgesik pada pasien pasca bedah caesar bangsal Annisa di RS PKU Muhammadiyah. Penelitian ini dilakukan dengan metode retrospektif terhadap data sekunder di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Data sekunder adalah data yang tidak diambil langsung dari sumbernya menggunakan rekam medis. Hasil data penggunaan obat analgesik berdasarkan golongan obat pada pasien pasca bedah caesar bangsal annisa di RS PKU Muhammadiyah Surakarta dengan penggunaan obat golongan AINS sebanyak 205 resep (99%) di bagi dalam 11 jenis obat yaitu, Ketorolac tablet, Ketoprofen tablet, Kaltrofen tablet, Torasic tablet, Asam mefenamat tablet, Ketorolac injeksi, Torasic injeksi, Santagesik injeksi, Fetik suppositoria, Kaltrofen suppositoria, Pronalges suppositoria dan penggunaan analgetik-antipiretik sebanyak 2 resep (1%) di bagi dalam 2 jenis obat yaitu, Sanmol Infus dan Grafadon tablet. Sedangkan penggunaan obat analgesik tunggal dan kombinasi berdasarkan zat aktif yaitu analgesik kombinasi ketorolac dan ketoprofen paling banyak digunakan yaitu 97 pasien (47%), kombinasi ketorolac dan santagesik sebanyak 27 pasien (13%), kombinasi ketorolac dan asam mefenamat sebanyak 23 pasien (11%), kombinasi ketorolac, ketoprofen dan asam mefenamat sebanyak 10 pasien (5%) serta penggunaan analgesik tunggal ketorolac sebanyak 48 pasien (23%), dan antipiretik tunggal paracetamol paling sedikit yaitu 2 pasien (1%)

Published
2022-12-30
Section
Articles